Gua paham, kadang atasan juga punya tekanan. Dia takut salah, takut tim-nya zonk. Tapi kalo semua keputusan harus lewat dia, terus lo hire orang buat apa?

Percaya itu emang mahal. Tapi kalau lo gak mulai, tim lo gak akan pernah berkembang.

Orang yang gak dikasih kepercayaan, lama-lama cuma jadi eksekutor, bukan problem solver. Dan perusahaan nggak akan maju kalo isinya cuma orang nurut doang, bukan yang inisiatif.

Masalahnya kadang bukan cuma soal uang. Tapi perlakuan. Kayak lo harus selalu siap, “tahu sebelum disuruh”, bisa kerja cepet, gak boleh salah, terus harus bales chat jam 10 malem. Lah, ini kerja apa panggilan hidup?

Terus giliran lo ngeluh capek, malah dibilang “kurang bersyukur”. Nah ini… ini yang bikin mental makin turun. Padahal secara psikologis, tekanan kerja tinggi yang nggak dibarengi penghargaan bisa bikin burnout.

Masalahnya bukan lo yang lemah. Tapi ekspektasi tempat kerja lo yang nggak manusiawi.

Bahas di sini

Di setiap tempat kerja tuh pasti ada satu orang yang rajin, cepet tanggap, bahkan bantu kerjaan orang lain. Tapi anehnya, pas ada pencapaian tim, nama dia nggak pernah disebutin. Tapi giliran telat 10 menit? Langsung ditegur depan umum.

Kadang kita mikir, “Gue kerja buat siapa, ya?” Bener-bener invisible. Dan itu nyakitin bukan karena kita haus pujian, tapi… ya masa sih effort segitu dianggap angin lalu?

Bahas tuntas di sini

IG @znijmp

Lo kerja keras tiap hari. Lembur, stress, mikirin KPI, dikejar target.

Tapi pernah nanya nggak… Lo kerja buat siapa?

Kalo jawabannya cuma “buat duit”, ya pantas aja tiap Senin pagi lo pengen resign.

Padahal dalam Islam, kerja itu ibadah.

Lo jujur = pahala.

Lo tanggung jawab = tambah pahala

Lo cari nafkah halal = ridho Allah.

Mau kerja lo OB, operator, tukang, atau staf kantor…

selama niat lo bener, kerja lo punya makna.

🎧 Dengarkan episode terbaru StillBack Podcast

“Untuk Apa Seorang Muslim Bekerja?”

Gaya santai, tapi mikir.

Gaya ngeluh, tapi sadar diri.

Follow IG @znijmp

Tunggu episode slanjutnya ya

🟢 Spotify

🍎 Apple Podcast

#StillBackPodcast #KerjaDenganMakna #KerjaBukanCumaGaji

Mental-Health di Dunia Kerja: Lo Gila, atau Lingkungannya yang Nggak Waras?

Kerja capek itu wajar.

Kerja sampe hilang arah? Nggak wajar.

Di episode ini kita bongkar:

• Apa bedanya lelah biasa vs burn-out.

• Kenapa bos toxic & budaya lembur bikin mental ambyar.

• Data WHO & Harvard tentang kerugian perusahaan kalau cuek soal mental-health.

• Cara realistis jaga kewarasan tanpa harus resign mendadak.

🎧 Putar sekarang, dan share ke partner ngeluh di kantor—biar kalian waras bareng.

Lo udah kerja 10 tahun, tapi isinya cuma ngulang-ngulang sistem yang salah.

Itu bukan pengalaman, bro. Itu keukeuh.

Senioritas tuh harusnya bikin lo dibanggain, bukan dijauhin tim sendiri.

Di kantor, lo mau jadi panutan… atau cuma jadi ‘penghuni lama’?

Follow IG @znijmp

Ikutin terus update podcast slanjutnya

Di Idul Adha ini, lo nyembelih sapi — tapi ego masih disimpen?

Episode ini ngajak lo mikir… tentang pengorbanan yang gak selalu berdarah.

Dari korbanin waktu buat tim, nahan ego di kerjaan, sampe belajar mikir bahwa hidup itu gak cuma tentang “gue”.

Karena kadang… yang bikin berat itu bukan kerjaannya, tapi egonya.

🎧 Dengarkan “Ngorbanin Apa Aja, Biar Hidup Gak Cuma Tentang Gue” sekarang.

Available di Spotify, Noice, Apple Podcast.

#StillBackPodcast #IdulAdha #SelfDevelopment #UpgradeDiri

Kita hidup di zaman di mana orang lebih sering liat hasil ketimbang proses.

Sama kayak lo nonton highlight bola—yang keliatan cuma gol-nya Ronaldo, tapi nggak ngeliat dia latihan pagi-siang-malem.

Orang-orang tuh pengen enaknya doang.

Liat lo beli motor baru, “Wah, enak banget hidup lo.”

Padahal mereka nggak liat cicilan 24 bulan yang lo bayar sambil nyesek tiap tanggal 1.

Follow IG @znijmp

Tunggu update podcast brikutnya